Jakarta, Fireflycinema –
Masyarakat Indonesia menggemari film Thailand belakangan ini, seperti film How to Make Millions Before Grandma Dies yang telah tayang di bioskop pada 15 Mei 2024.
Film How to Make Millions Before Grandma Dies berjudul asli Lahn Mah dalam bahasa Thailand. Film yang bergenre drama keluarga ini disutradarai oleh Pat Boonnitipat dan dibintangi oleh Putthipong Assaratanakul (Billkin), Usha Seamkhum (Taew), Tontawan Tantivejakul (Tu), Sarinrat Thomas (Jear), Sanya Kunakorn (Duu), Pongsatorn Jongwilas (Phuak), dan Himawari Tajiri.
Secara singkat, film How to Make Millions Before Grandma Dies mengisahkan tentang seorang pria yang memilih untuk berhenti bekerja demi merawat neneknya yang menderita penyakit kanker.
Namun, pria tersebut memiliki tujuan lain, yakni menjadi cucu kesayangan sang nenek agar mendapat warisan darinya.
Seiring berjalannya waktu, sembari merawat sang nenek, sang pria akhirnya memahami arti dari sebuah keluarga yang sebenarnya.
Dilansir pada Senin (3/6), film How to Make Millions Before Grandma Dies berhasil menguras air mata para penontonnya.
Selain film How to Make Millions Before Grandma Dies, ada juga 5 film Thailand sedih lainnya yang direkomendasikan untuk ditonton.
Fireflycinema telah merangkum 5 film sedih Thailand berikut ini.
1. Manta Ray (2018)
Manta Ray adalah film bergenre drama yang disutradarai oleh Phuttiphong Aroonpheng. Manta Ray pertama kali tayang di Festival Film Internasional Venesia ke-75 pada 7 September 2018 silam. Film ini berhasil meraih penghargaan film terbaik dalam pemilihan Orizzonti/Horizon Prize. Manta Ray mengisahkan tentang seorang nelayan yang menolong seorang pengungsi Rohingya.
Secara garis besar, Manta Ray mengangkat sisi kemanusiaan yang menguras air mata dan emosi. Selain itu, Manta Ray juga membahas tentang pekerja migran dan rusaknya perbatasan antara Thailand dan negara tetangganya.
2. The Letter (2004)
The Letter atau Jod Mai Rak dalam bahasa Thailand adalah film bergenre drama percintaan yang dirilis pada 24 Juni 2004. Film yang disutradarai oleh Pa-oon Chantarasiri ini merupakan remake dari film Korea Selatan tahun 1997, Pyeon Ji, yang disutradarai oleh Lee Jung-gook. The Letter menceritakan seorang wanita bernama Dew, programmer yang bekerja di Bangkok. Dew bertemu dengan seorang pria bernama Ton ketika ia menghadiri acara pemakaman sepupunya di Chiang Mai. Keduanya saling jatuh cinta, berkencan, hingga memutuskan untuk menikah. Namun, Ton didiagnosis terkena tumor di otaknya setelah pernikahan. Sebelum Ton wafat, ia telah menuliskan surat untuk Dew.
3. Bangkok Traffic Love Story (2009)
Bangkok Traffic Love Story atau Rot Fai Fa Ma Ha Na Thoe dirilis pada 15 Oktober 2009. Film yang disutradarai oleh Adisorn Tresirikasem ini mengisahkan tentang seorang gadis berumur 30 tahun, Mei Li. Ia jatuh hati pada seorang pria yang ia temui setelah mengalami kecelakaan, yakni Loong. Loong bekerja di perusahaan MRT Bangkok. Kisah cinta Mei Li dan Loong merupakan kisah yang manis, tetapi mereka harus berpisah pada akhirnya.
4. Die Tomorrow (2017)
Die Tomorrow dirilis pada 23 November 2017. Film ini ditulis sekaligus disutradarai oleh Nawaphon Thamrongrattanarit. Die Tomorrow diangkat berdasarkan enam kematian tak biasa yang beredar di surat kabar terbitan 2012-2016. Dilansir dari HaiBunda pada Senin (3/6), Die Tomorrow mengisahkan sederetan orang di hari-hari terakhir hidupnya.
5. Sunset at Chaophraya (2013)
Sunset at Chaophraya atau Khu Kam dalam bahasa Thailand adalah film bergenre romantis dan drama perang yang dirilis pada 4 April 2013. Film yang disutradarai oleh Kittikom Liasirikun ini diadaptasi dari novel terlaris di Thailand. Cerita dalam film Sunset at Chaopraya berlatar di masa Perang Dunia II. Dikisahkan, seorang tentara muda Jepang, Kobori, yang bertugas di Thailand dan jatuh cinta pada seorang wanita di tempatnya bertugas, Angsumalin. Namun, Angsumalin tak menghiraukan perasaan Kobori lantaran Angsumalin tengah menanti pujaan hatinya pulang ke kampung halaman. Kobori dan Angsumalin akhirnya dipaksa menikah demi mempererat hubungan Jepang dengan Thailand.
(Nastiti Swasiwi Nurfiranti/kpr)