Jakarta, Fireflycinema –
Wanita Inggris yang mengklaim sebagai inspirasi karakter penguntit dalam serial Baby Reindeer menggugat Netflix. Dia juga menuntut ganti rugi sebesar US$170 juta atau sekitar Rp2,76 triliun.
Wanita itu, Fiona Harvey, menyatakan dirinya adalah Martha di dunia nyata. Ia menyatakan penggambaran karakter yang diperankan Jessica Gunning dalam serial tersebut adalah sebuah kebohongan besar.
Harvey menuding Netflix telah melakukan pencemaran nama baik, penderitaan emosional yang disengaja, kelalain, serta pelanggaran hak publisitas. Sehingga, dia menggugat ke Pengadilan Distrik AS California.
“Kutipan ini adalah kebohongan terbesar dalam sejarah pertelevisian,” bunyi gugatan merujuk pada awal episode Baby Reindeer yang menyebut Martha sebagai perempuan yang mengalami delusi, pelaku kekerasan, dan pelecehan, serta “berdasarkan kisah nyata.”
IKUTI QUIZ
“Itu adalah kebohongan yang disampaikan oleh Netflix dan pencipta acara tersebut, Richard Gadd, karena keserakahan dan nafsu akan ketenaran,” bunyi gugatan itu seperti diberitakan AFP, Jumat (7/6).
“Kebohongan yang dirancang untuk menarik lebih banyak pemirsa, mendapatkan lebih banyak perhatian, menghasilkan lebih banyak uang, dan dengan kejam menghancurkan kehidupan Penggugat, Fiona Harvey.”
Gugatan muncul sekitar dua bulan setelah Baby Reindeer tayang. Serial tujuh episode itu menampilkan Richard Gadd berperan sebagai Donny Dunn yang bertemu Martha, seorang perempuan di pub, tempat dia bekerja.
Episode-episode selanjutnya menampilkan cobaan berat bertahun-tahun yang sangat mengganggu Gadd, Martha mengirimkan ribuan email, teks, dan pesan suara saat dia melecehkan Gadd, pacar, dan keluarganya.
Martha, yang menurut acara tersebut sebelumnya pernah dihukum karena menguntit seorang pengacara, juga terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap Gadd.
Penulis asal Inggris itu sebelumnya mengatakan telah mengubah detail tentang Martha dalam upaya melindungi identitasnya, tetapi detektif dengan cepat melacaknya dan mulai menghubunginya Harvey melalui media sosial.
Setelah terungkap, Harvey muncul di televisi Inggris, menyangkal bahwa dia telah membombardir Gadd dengan pesan, atau bahwa dia telah menyerang dia atau pacarnya.
(yoa/yoa)