Jakarta, Fireflycinema –
Serial LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah akan tayang perdana di Prime Video pada 11 Juli mendatang.
Acara komedi yang dipandu oleh Pandji Pragiwaksono ini akan mempertemukan 10 komedian Indonesia dalam sebuah persaingan yang sengit dan unik.
10 peserta tersebut akan bersaing menahan tawa selama enam jam. Mereka pun akan adu strategi dan berusaha untuk menyingkirkan lawan main dengan membuat mereka tertawa, tanpa boleh ikut tertawa.
Penasaran dengan serial terbaru ini? Berikut tiga fakta menariknya:
IKUTI QUIZ
1. Diadaptasi dari Serial Populer
Format unik LOL: Last One Laughing menjadikannya acara yang paling banyak ditonton sepanjang masa di Prime Video di Italia, Prancis, dan Jerman.
Kesuksesan tersebut berlanjut dengan hadirnya berbagai versi lokal yang sukses di Meksiko, Australia, India, Spanyol, Kanada, Belanda, Kolombia, Argentina, Brasil, dan Swedia.
“Dengan menghadirkan 10 komedian ternama tanpa saling mengetahui identitas mereka masing-masing sebelumnya. Didukung dengan skala produksi yang besar, selama 6 jam penuh dengan 32 kamera tersembunyi, mereka harus meramu strategi untuk membuat satu sama lain tertawa hingga pada akhirnya harus ada satu pemenang saja yang berhasil menahan tawa,” kata Indra Yudhistira selaku produser dan showrunner.
2. Bertabur Bintang
Memiliki berbagai versi lokal, acara LOL: Last One Laughing menggandeng banyak selebriti ternama sebagai pemandu acaranya, termasuk Jay Baruchel (Kanada), Rebel Wilson (Australia), Graham Norton (Irlandia), dan Trevor Noah (Afrika Selatan). Dalam versi Indonesianya, Pandji Pragiwaksono terpilih menjadi sang pemandu acara yang akan berperan sebagai sang Commander.
Untuk peserta, ada Cak Lontong, Andre Taulany, Denny Cagur, Rina Nose, Indra Jegel, Gilang Dirga, Ivan Gunawan, Asri Welas, Marshel Widianto, dan Dicky Difie.
3. Suguhkan Format dan Komedi Unik
Dengan format yang unik, tentunya para pemain menyimpan berbagai pengalaman seru yang juga dapat dinikmati oleh penonton.
“Ini program tergila dan teredan yang pernah saya alami,” kata Ivan Gunawan.
“Aku memang sudah terbiasa bekerja sama dengan orang-orang yang memang sudah aku ketahui karakternya bagaimana, jadi sebelum mereka melucu, aku sudah ngebaca arah leluconnya akan ke mana, jadi makin susah buat nahan ketawanya,” lanjut Rina Nose.
Para pemain mengaku memiliki strategi tersendiri agar bisa menahan tawa.
“Tantangannya adalah kita disuruh melawak di depan pelawak. Bayangin kita melawak di depan orang-orang yang sudah biasa mendengarkan lawakan. Semuanya usil, semuanya jahil dengan semua properti yang ada, tiba-tiba ada yang datang pakai kuping babi, ada yang pakai baju senam. itu sih tantangannya,” tutup Denny Cagur.
(dia/fik)