Barcelona, Fireflycinema –
Prison of Blues, band asal Temanggung Jateng menjadi satu-satunya grup musik Indonesia yang mengisi acara Psychobilly Meeting ke-30 di Barcelona, Spanyol.
Di hari terakhir, 7 Juli, Bowo (vokal/gitar), Aal (double bass), Bayu Randu (lead gitar) dan Endy Baroque (drum) menggebrak panggung terbesar musik genre psychobilly dunia tersebut.
Dengan kompak make up horor, Bowo Cs menggunakan etnik asli Indonesia seperti batik, jarik dipadu kebaya serta kain poleng bali.
Pada pembukaan penampilan, P.O.B membuka penampilan dengan Tembang Indonesia Psycho yang didului permainan alat tiup khas tradisional Minang, Serunai.
“Ini dibawa biar menekankan bahwa kita dari Indonesia, dan kita satu-satunya dari Indonesia yang tampil di pentas dunia ini,” ucap Bowo, sang vokalis bangga sebelum memulai pentas.
Prison of Blues/ Foto: Prison of Blues tur Eropa 2024 / InsertLive
|
Serunai ditiupkan di awal pembukaan membuat atmosfer merinding di lokasi Santa Susanna, Barcelona, Spanyol.
Indonesia Psycho langsung dimainkan dan buat penonton yang memang kebanyakan dari Eropa ttu langsung berjingkrak antusias.
“Wow Indonesia, you cool guys!,” sahut salah satu penonton.
Single-single seperti City of the Dead, Trick or Treat, Black X-Mas, Stranger, Horrible Dorms dan lainnya langsung dilahap Aal Cs di panggung. Tak lupa lagu-lagu anyar seperti, Painkiller, Devil Inside sampai Born to Be Killer turut tak ketinggalan mengajak penonton dan penggemar genre psychobilly bergoyang.
Khusus Devil Inside mend terasa istimewa karena proyek aslinya mereka berkolaborasi dengan gitaris kawakan Eet Sjahranie dari Edane. entara Painkiller berfeaturing dengan vokalis band psychobilly asal Belanda, Dimitri Cenobites dan Ramon eks gitaris Mad Sin.
“This is so f**** amazing…. Suatu momen yang menakjubkan, menyenangkan dan selalu menggairahkan kembali ke sini,” seru Bowo yang menjadi frontman.
Sementara itu Bayu Randu yang terhitung baru bergabung bersama P.O.B dalam tur dunia Psychobilly Meeting tak butut adaptasi lama. Bayu yang biasa menangani Funky Kopral dan band lainnya di belakang layar mencabik-cabik acara Psychobilly dengan permainan gitar unik.
Ia menggabungkan gitar dengan i-Pad sebagai teknologi pewarna aransemen nuansa horor yang seusai tema make up mereka. Perlu diketahui barwa Bayu Randu memang sudah terbiasa membantu P.O.B dałam skena lokal.
Aal sendiri juga menambah variabel penting dengan permainan enerjik double bass-nya dalam penampilan P.O.B kali itu. Sebagai personel yang cukup sinting, Aal juga menarik perhatian penonton dengan celetukan dan bayolannya.
“Hai Boracho… Boracho, thanks for coming, kami rispek sama apreasi kalian yang sangat-sangat jauh datang dari negeri seberang,” jelas Aal yang kala itu menggunakan batik motif modern asli Temanggung.
Aal juga tak pernah lupa mengeluarkan kata-kata ‘dirty talk’ yang menjadi ciri khasnya sehingga membuat penonton mancanegara di hajatan genre psychobilly tertawa terbahak.
Bayu sendiri cukup tampil berbeda dengan kain poleng asal Bali yang dipakai. Ia mengatakan ini memang menjadi misi mengenalkan Indonesia lebih lagi ke penonton.
“Gue pakai ini karena gue memang sudah lama di Bali, gue aslinya tetap orang Temanggung. Biar lebih beda dari mereka lebih fresh. Kan kita ke sini juga pengen ngenalin Indonesia lebih lagi,” katanya.
Prison of Blues usai gebrak Spanyol/ Foto: Prison of Blues tur Eropa 2024 / InsertLive
|
Endy Baroque sang drummer juga tak kalah unik menggunakan kebaya merah dipadu topeng barong kala garang menabuh set-drumnya.
Selain meniup serunai di awal penampilan, Endy memberikan energi terbaiknya dari awal perform sampai titik penghabisan.
Endy yang sebenarnya tergabung dalam band Sirkus Baroque dan Sawung Jabo, tak disangka sangat kawin dengan personel lain dan genre psychobilly.
Pengalaman tur Eropa 2024 kali ini menjadi inspirasi mereka untuk segera meluncurkan album baru yang titelnya masih dirahasikan.
Prison of Blues alias P.O.B berangkat tur ke Eropa yang keempat kalinya. Untuk tur terkini, P.O.B mendapatkan dukungan dari Kemendikbud.
(kmb/kmb)