Jakarta, Fireflycinema –
Gabriel Prince kembali menunjukkan taringnya di dunia tarik suara dengan merilis lagu terbaru bertajuk Sunday.
Lagu ini merupakan berbahasa Inggris yang dibuat ditulis oleh Prince berdasarkan pengalaman pribadinya.
“Jadi ini ide tim kita karena makna lagunya sendiri itu nggak terduga. Mungkin kalau yang denger ini lagunya tentang cinta, tapi kalau dimaknai liriknya itu plot twist,” kata Prince dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (10/7).
“Fun fact ini sebuah true story, kisah nyata aku. Selama proses penulisan aku dibantu Ka Abe dan Kaleb J,” lanjutnya.
IKUTIĀ QUIZ
Lebih lanjut, Prince mengaku lagu ini berdasarkan kejadian nyata ketika ada seorang wanita yang menyatakan cinta padanya.
Saat itu, Prince mengaku tak tahu harus merespons perasaan wanita tersebut seperti apa, hingga akhirnya terciptalah lagu ini.
“Itu kebetulan banget saat mau bikin lagu ini aku ngalamin kejadian di mana aku ditembak seorang cewek, tapi aku nggak tahu cara responsnya,” beber Prince.
“Kejadiannya itu di hari Minggu. Pas mereka (Abe dan Kaleb J) kirimin lagu, ternyata judulnya Sunday juga. Ya itu terjadi secara nggak sengaja aja,” sambungnya.
Gabriel Prince/ Foto: Dini Astari
|
Sedangkan soal alasan menggunakan bahasa Inggris untuk lagunya, Prince mengaku sengaja agar lebih banyak orang yang mengerti makna lagu ini.
Ia juga mengaku memiliki basis penggemar di luar Indonesia dan ingin penggemarnya tersebut menikmati karyanya ini.
“Aku punya fanbase itu nggak cuma di Indonesia, ada juga dari Brazil dan Filipina, jadi aku pilih bahasa Inggris. Selain itu makna dari lagu ini kan mendalam dan aku pengen semua orang bisa mengerti dan menikmati karya ini,” tuturnya.
Tidak hanya berbentuk lagu, Sunday milik Prince juga dibuat menjadi sebuah film pendek berjudul sama. Film ini disutradarai George Timothy dan berdurasi 14 menit.
“Idenya (cerita) itu ada sebelum lagu ini jadi. Penulisan sampai produksi itu sebulan ya, nulis (naskah) seminggu sampai dua minggu. Kalau syutingnya kita dua hari aja,” jelas George Timothy.
(dia/arm)