Film & Music

Hetty Koes Endang Tegaskan Somasi Richard Kyoto Salah Alamat

×

Hetty Koes Endang Tegaskan Somasi Richard Kyoto Salah Alamat

Sebarkan artikel ini




Jakarta, Fireflycinema

Hetty Koes Endang jadi bahan perbincangan hangat publik karena menerima somasi dari seorang pencipta lagu bernama Richard Kyoto.

Somasi terkait hak cipta itu dilayangkan Richard Kyoto karena Hetty Koes Endang membawakan lagu berjudul ‘Kasih’ tanpa izin saat konser di Malaysia.

Dalam sebuah kesempatan, Hetty Koes Endang mencoba memberikan klarifikasi terkait hal tersebut dengan ditemani sang suami, Yusuf Emir.


Yusuf menjelaskan bahwa Hetty melaksanakan konser di Malaysia atas undangan dari Dato’ Sri Hajah Siti Nurhaliza.

“Jadi pada 2015, bunda Hetty diundang oleh Siti Nurhaliza untuk konser ‘Satu Suara’ di Istana Budaya, bunda diminta untuk bernyanyi kurang-lebih 18 lagu yang salah satunya lagu ‘Kasih’. Ternyata konser tersebut direkam dan dijual, mereka sebagai publisher yang seharusnya mengurus kalau mau merekam dan menjual konser tersebut, berurusan dengan MECP Malaysia untuk mengklarifikasi semua lagu dan lirik yang mau mereka jual,” jelas Yusuf dalam konferensi pers secara virtual pada Rabu (17/7).

“Menurut mereka, mereka sudah melakukan hal tersebut dan sudah mendapat izin dari MECP malaysia, atau WAMI-nya Malaysia, jadi kalau dilihat penanggungjawab dari konser tersebut adakah Siti Nurhaliza Production, Universal Music Malaysia, jadi mereka yang bertanggung jawab dalam perizinan pemakaian lagu, aturannya seperti itu, jadi kita tidak ada urusan ke pencipta lagu,” sambungnya.

Yusuf juga menjelaskan bahwa permasalahan ini seharusnya menjadi tanggung jawab publisher di Malaysia selaku pihak yang mengkomersilkan tayangan konser Hetty Koes Endang.

Hal itu yang membuat Yusuf merasa bahwa somasi Richard Kyoto ke Hetty Koes Endang sudah salah alamat.

“Kalau untuk rekaman, publisher yang bertanggung jawab, mereka yang harus mengatur pembayaran ke MECP Malaysia, nanti MECP Malaysia yang membayar royalti kepada pencipta lagu. Jadi penyanyi itu nggak ada urusan, karena bukan kita yang merekam, dan bukan kita yang menjual DVD video konser tersebut,” kata Yusuf.

“Jadi terkait somasi itu, yang pertama itu salah alamat, yang harus mereka somasi adalah Universal Music Malaysia, dan Siti Nurhaliza Production, dan publisher yang menjual, jadi somasinya salah alamat,” lanjutnya.

Yusuf lalu menerangkan bahwa pihak Universal Music Malaysia sudah membentuk tim pengacara untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Universal sudah membentuk tim pengacara untuk menghadapi Richard Kyoto,” ujar Yusuf.

Selain itu, pihak Hetty Koes Endang juga memberikan penjelasan terkait lirik lagu ‘Kasih’ milik Richard Kyoto yang sedikit diubah atas permintaan pihak penyelenggara konser.

Pasalnya, Hetty Koes Endang sebagai penyanyi hanya membawakan lagu tersebut sesuai dengan permintaan pihak penyelenggara.

“Lirik bisa saja diubah-ubah, ada benarnya, ada tidaknya, tapi kalau lirik tersebut mau dikomersilkan, itu harus lewat MECP, mereka yang cek nanti, jadi yang harus disoroti itu MECP memang salah menempatkan nama pencipta, karena lagu itu adalah milik pak Richard, itu harus diakui bahwa MECP salah menuliskan nama pencipta lagu. Jadi kalau untuk lirik diubah itu bisa saja terjadi, tapi kalau untuk dikomersilkan ya tentu tidak, nah untuk mengklarifikasi itu adalah tugas MECP. Permasalahannya itu bila mengkomersilkan lagu orang dan tidak mengakui, itu yang salah,” kata Yusuf.

“Penyanyi itu pada umumnya membaca prompter, jadi ada isu bahwa konser tersebut dilarang berlangsung oleh majelis ulama malaysia, bila liriknya seperti, makanya pas malam itu dicobs untuk improve supaya tetap diizinkan konser itu, jadi sepanjang tidak dikomersilkan ya tidak masalah, karena kalau konser sebetulnya tidak masalah kalau improve,” sambungnya.

Tak hanya itu, Yusuf juga menjelaskan belum menerima komunikasi langsung dari pihak Richard Kyoto terkait somasi tersebut.

“Belum ada komunikasi, yang sempat mengirim WA itu adalah pak permadi, mereka kirim surat ke rumah yg di BSD, tapi itu sudah rumah kosong, kami sekarang sudah tinggal di Cianjur,” kata Yusuf.

“Kemarin itu komunikasi sempat tertunda karena katanya pak Richard sedang naik haji, kata universal, mereka sudah berkali-kali kontak pak Richard,” lanjutnya.

Pihak Hetty Koes Endang juga mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak Siti Nurhaliza terkait somasi dari Richard Kyoto.

Hetty Koes Endang lantas berharap bisa menyelesaikan permasalahan hak cipta ini secara baik-baik.

“Sudah (komunikasi dengan siti nurhaliza), dan dia menyerahkan sepenuhnya ke Universal Music Malaysia,” kata Hetty Koes Endang.

“Yuk kita sama-sama cari solusinya,” tutup Hetty.

(ikh/ikh)




Tonton juga video berikut:




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *