Jakarta, Fireflycinema –
Film Thaghut dari Leo Pictures mendapat somasi dari kelompok yang membela dukun. Film horor ini dulu sempat diboikot karena dianggap menyinggung praktisi yang menggunakan pendekatan kultur dan klenik dalam pengobatan serta narasi dukun sesat di dalamnya.
Pihak yang melayangkan somasi juga menuntut Leo Pictures untuk memberi penjelasan soal promo filmnya yang terkesan terlalu menyudutkan seluruh dukun. Padahal, praktik tersebut kebanyakan tidak seseram apa yang diceritakan oleh film tersebut.
“Tindakan menggeneralisasi tersebut menjadikan profesi ini seolah-oleh semuanya adalah tindakan yang salah dan sifatnya keji. Hal ini tentu sangat merugikan secara materil dan imateril bagi pihak-pihak yang disebut sebagai ‘dukun putih’ yang melakukan pekerjaannya secara logis dan tidak melakukan kegiatan atau upacara mistis,” kata Dwi Lestari sebagai budayawan, pemelihara kejawen, dan perwakilan dari rekan-rekan yang berprofesi sebagai ‘dukun putih’.
IKUTIĀ QUIZ
Dwi Lestari mewakili ‘Dukun Putih’/ Foto: Istimewa
|
Dengan adanya somasi tersebut, maka genaplah kontroversi yang dimiliki film ini. Film horor yang tadinya berjudul Kiblat ini juga sempat diboikot di sosial media atas posternya yang dianggap mempermainkan gerakan ibadah.
Kontroversi tersebut semakin besar setelah Majelis Utama Indonesia ikut mengomentari poster dengan potret tokoh yang melakukan gerakan rukuk secara terbalik tersebut. Leo Pictures pun melakukan pembicaraan panjang dengan MUI, menghasilkan film lolos sensor yang kini berjudul Thaghut.
Thaghut merupakan film dengan tema ajaran sesat yang dibawakan oleh seorang dukun penyembuh bernama Abah Mulya (Whani Darmawan). Merujuk pada sinopsisnya, penonton akan menemani Ainun (Yasmin Napper) menghadapi teror dari ajaran sesat Abah Mulya yang ternyata merupakan ayahnya. Ada juga tokoh Bagas (Arbani Yasiz) dan Rini (Ria Ricis) yang akan menemani Ainun mengungkap misteri Abah.
(yoa/yoa)