Korea

Reaksi Penulis usai Drama ‘Love in The Big City’ Diprotes Jelang Tayang

×

Reaksi Penulis usai Drama ‘Love in The Big City’ Diprotes Jelang Tayang

Sebarkan artikel ini




Jakarta, Fireflycinema

Drama Love in the Big City akan segera dirilis dalam beberapa hari. Namun, penulis novel dan naskah, Park Sang Young memberikan reaksi frustrasinya karena merasa drama yang dibintangi Nam Yoon Su itu telah ditandai menjelang penayangannya.

“Kami ditandai oleh kelompok tertentu, dan teaser drama dibuat private. Hanya tinggal sembilan hari hingga pemutaran perdana, dan aku tidak bisa tidur semalaman memikirkan betapa absurdnya bahwa kami bahkan tidak bisa mempromosikannya,” ungkap San Young.

Namun, penulis San Young menegaskan bahwa Love in the Big City akan tetap ditayangkan sesuai rencana.


“Apa pun yang terjadi, drama tersebut akan dirilis pada 21 Oktober,” timpalnya.

Tim produksi Love in the Big City merespons curhatan penulis San Young. Mereka menjelaskan bahwa teaser drama hanya dihapus sementara, bukan karena protes dari luar seperti yang disebutkan penulis, melainkan untuk menyesuaikan dengan rating penonton.

“Karena seri lengkapnya menerima rating penonton dewasa, teaser tersebut juga perlu dievaluasi ulang,” jelas tim produksi Love in the Big City. Meski demikian, mereka mengakui menerima sejumlah keluhan yang sejalan dengan curhatan penulis San Young.

Drama Love in the Big City mengisahkan penulis Go Young (Nam Yoon Su) saat ia mengeksplorasi kehidupan dan cinta melalui beragam hubungan. Dengan empat sutradara yang berbeda mengarahkan setiap episode, drama ini berusaha menggambarkan esensi masa muda dan cinta.

Menurut Korea Media Rating Board, rating dewasa Love in the Big City ditetapkan karena adanya adegan di klub malam, bahasa eksplisit seperti “kita bercinta”, pertemuan intim, serta topik-topik seperti kehamilan yang tidak direncanakan, aborsi, dan rujukan terhadap HIV.

Dewan tersebut menyatakan bahwa Love in the Big City memiliki unsur narkoba dan konten seksual yang digambarkan secara realistis, serta penggunaan kata-kata kasar yang berulang, membuatnya tidak cocok untuk penonton yang lebih muda.

(Zalsabila Natasya/dia)




Tonton juga video berikut:




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *