Jakarta, Fireflycinema –
Film terbaru Song Joong Ki, Bogota: City of the Lost, tayang pada 31 Desember 2024. Tercatat hingga 15 Januari 2025, penonton film tersebut mencapai 400.000.
Song Joong Ki, Lee Hee Joon, dan Lee Sung Min menghadiri acara promosi film Bogota: City of the Lost. Momen promosi film tersebut telah diunggah di YouTube pada Minggu (12/1).
Salah satu sesi yang mencuri perhatian adalah sesi tanya jawab dengan penonton. Lee Sung Min kemudian secara blak-blakan mengutarakan kesedihannya karena film Bogota: City of the Lost sepi penonton.
“Ketika saya tiba di sini, tempat parkir kosong. Itu menghancurkan hati saya. Hampir tidak ada orang di teater. Mungkin ada banyak alasan, tetapi ketika para aktor melihat teater kosong, itu benar-benar sulit. Ketika sebuah film dirilis pada saat seperti itu, sejujurnya itu membuatmu ingin mati,” kata Lee Sung Min.
Song Joong Ki terlihat mengangguk sebagai respons terhadap ucapan Lee Sung Min.
“Tetap saja, sebagai aktor, ini adalah sesuatu yang harus kami tanggung. Mohon dukung film kami hingga akhir agar kami dapat menyelesaikannya dengan baik,” lanjut Lee Sung Min.
Song Joong Ki kemudian memberikan komentarnya tentang nasib film Bogota: City of the Lost. Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena film tersebut telah ditayangkan.
Aktor 39 tahun itu mengungkapkan ambisinya untuk terus bekerja keras dan memberikan karya terbaik bagi penonton.
“Seperti yang dikatakan senior saya, sinema Korea sedang dalam posisi yang sangat sulit saat ini. Sejujurnya, saya bersyukur film kami ditayangkan. Saya bekerja lebih keras dari sebelumnya untuk mempromosikannya. Saya ingin orang-orang mengetahuinya, dan saya ingin menyajikannya dengan baik,” ujar Song Joong Ki.
“Meskipun industri film sedang berjuang, peran aktor adalah menciptakan konten yang bagus yang menghibur penonton dan membuat mereka tertawa selama masa-masa sulit. Kami akan terus mencurahkan hati kami untuk menciptakan berbagai karya yang memberi kekuatan kepada orang-orang,” lanjutnya.
Song Joong Ki lantas menjadi emosional membicarakan perjuangannya. Suaranya tampak bergetar, lalu memutuskan untuk mengakhiri pidatonya.
“Membicarakan ini membuatku terisak…,” ungkapnya.
“Terima kasih,” tutupnya dengan mata berkaca-kaca.
(KHS/fik)