Film & Music

‘Temurun’ Jadi Film Horor Indonesia Pertama yang Bryan Domani Bintangi

×

‘Temurun’ Jadi Film Horor Indonesia Pertama yang Bryan Domani Bintangi

Sebarkan artikel ini




Jakarta, Fireflycinema

Film Temurun sebentar lagi akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada hari Kamis, 30 Mei mendatang.

Temurun bercerita tentang sepasang kakak beradik yang bernama Dewi dan Sena. Kehidupan mereka sangat terpuruk bersama sang ibunda.

Hingga akhirnya, sang ibunda meninggal dunia dan buat Dewi serta Sena akhirnya tinggal bersama sang ayah, Agung.


Namun saat tinggal bersama sang ayah, Dewi dan Sena mengalami berbagai hal aneh dan janggal berupa teror mistis yang sebelumnya tidak pernah mereka alami.

Banyak hal menarik dalam film ini selain disutradarai untuk pertama kalinya oleh Inarah Syarafina dan Sinemaku.

Ternyata film Temurun menjadi kisah horor pertama yang dibintangi oleh Bryan Domani dalam sepanjang kariernya.

“Ini merupakan film pertama bagi Sinemaku dan juga horor pertama Bryan Domani sepanjang kariernya,” ujar Yeni, salah satu petinggi Sinemaku Pictures di Epicentrum XXI, Senin (27/5).

Lebih lanjut, Bryan mengungkapkan alasan menerima tawaran Prilly Latuconsina dan Umay Shahab untuk membintangi film Temurun.

Yang membuat aku akhirnya makin yakin adalah Inarah dan Fonty, ini menjadi film panjang Inarah dan fonty, mereka akan serius banget. Kalau kerja sama orang yang lebih baru, bikin spark yang beda di hidupku,” tambah Bryan.

Selain itu, Bryan mengungkapkan bahwa horor dalam film ini tidak hanya timbul dari karakternya. Namun kisah di dalamnya sudah memberikan kesan horor.

“Yang bikin tertarik sama ceritanya, horor tapi dramanya kental banget. Bukan setan atau hantu aja, tapi horor di keluarga, disfungsional family, komunikasi kurang baik, nggak saling ngerti, jadi soal kehidupannya sudah horor banget sih,” tuturnya lagi.

Di sisi lain, Umay selaku jajaran produser film Temurun sebenarnya takut hantu dan cerita seram. Namun demi film ini, ia berusaha untuk menjadi pribadi yang baru.

“Saya sebenarnya capek ngedit temurun, karena gue penakut banget. Tapi ada Fonty dan Inarah yang tidak sepenakut saya dan membuat film ini menjadi sebuah karya dan diskusi yang baik bagi para pemain,” pungkasnya Umay.

(nap/nap)




Tonton juga video berikut:




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *