Film & Music

Jadi Band Indonesia yang Lolos Festival Besar Psychobilly, P.O.B Beberkan Konsistensi

×

Jadi Band Indonesia yang Lolos Festival Besar Psychobilly, P.O.B Beberkan Konsistensi

Sebarkan artikel ini



Eindhoven, Fireflycinema

Menjadi satu-satunya band asal Asia Tenggara yang diundang Just for Fun Production untuk main di hajatan terbesar musik genre pychobilly bersama band legend dunia, Prison of Blues mengungkapkan soal konsistensi.

Untuk diketahui, Prison of Blues berbagi panggung bersama band psychobilly besar dunia lainnya macam Frenzy dan Demented Are Go di pesta musik psychobilly Barcelona pada Juli ini. Acara tersebut bertajuk Psychobilly Meeting yang menyatukan musisi antargenerasi dan antarnegara.

Bowo (vokal/gitar) membawa rekan-rekannya Aal (double bass), Bayu Randu (lead gitar), dan Endy Baroque (drum) ke Spanyol dan langsung menggebrak atmosfer di sana.


Bowo sebagai frontman sempat berbincang dengan InsertLive di Doha, Qatar kala kami transit dalam penerbangan ke Eropa. Ia membeberkan soal ‘rahasia’ band P.O.B menjadi satu-satunya band asal ASEAN dan tentu satu-satunya dari Indonesia ke Eropa untuk mengisi panggung dan berbagi skena dengan band besar psychobilly dunia lainnya.

“Ini soal konsitensi sih Mas, sejak awal kami kejar dengan berkirim email dengan contoh karya. Awalnya dari 2012an, dicuekin. Seiring kita juga rajin ngegigs dan lagu-lagu rilis mereka tertarik dan membalas email. Pecah perawannya di 2018 dan sejak itu rutin dan malah sering collab dengan musisi luar di single-single kami,” beber Bowo santai.

Di hajatan Psychobilly Meeting, P.O.B ditemani band asal Asia yang baru bergabung yakni The Radios yang berasal dari Jepang.

P.O.B sendiri aslinya adalah band kota tembakau, Temanggung yang bermarkas di Jawa Tengah. Bowo mengatakan, kali ini mereka punya misi untuk terus melestarikan genre psychobilly di Indonesia sekaligus mengharumkan nama Tanah Air di kancah dunia.




Prison of Blues band Indonesia satu-satunya di Psychobilly Meeting Eropa/ Foto: Prison of Blues di Barcelona / Rio Fireflycinema

“Responsnya selalu hangat dan luar biasa ketika kita main di luar kayak gini. Setiap kita manggung, merchandise kita selalu abis, padahal harganya dimark-up jauh kalau di sini,” tutur Bowo.

Bayu Randu yang belakangan jadi lead guitar dari band tak ketinggalan langsung nyetel ketika manggung di hajatan besar Eropa.

Musisi yang biasa di belaking layar dan kerap menangani Funky Kopral itu mengatakan, siap terus memberi warna untuk P.O.B yang ia nilai sangat potensial untuk menggebrak pasar dunia dengan genre musik yang sebenarnya agak segmented.

“Kita cukup melihat (perkembangan) dan menikmati yang kita lakuin sekarang dulu. Genre ini unik dan lebih dihargai di kancah internasional, tapi saya yakin ini akan terus berkembang lebih jauh dan dunia akan mengenal P.O.B dari Indonesia dan itu yang paling penting,” jelas Bayu.

Selain Spanyol, Prison of Blues melanjutkan tur ke Jerman sampai Belanda untuk tahun ini. “Kita selalu coba terus berkarya aja, karena pasar digital itu market dunia, nggak cuma Indonesia,” ucap sang pemegang double bass, Aal.

(kmb/kmb)




Tonton juga video berikut:




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *