Jakarta, Fireflycinema –
Aktor Dimas Aditya mengungkapkan rencananya untuk mengakhiri karier di dunia akting pada usia 45 tahun. Keputusan ini bukan tanpa alasan.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, ia menceritakan berbagai pertimbangan yang membuatnya mantap untuk pensiun dini.
“Rencananya begitu, mungkin usia 45 tahun sudah cukup. Saya ingin istirahat dari dunia akting,” ujar Dimas dilansir dari Detik pada Sabtu (6/1).
Dimas mengaku keputusan ini tidak datang tiba-tiba. Ia mendapat inspirasi dari seorang aktor senior yang ia temui sekitar 10 tahun lalu.
Aktor tersebut menyarankan agar setiap pelaku seni memiliki rencana jangka panjang di luar dunia hiburan.
“Dia bilang, kita harus punya rencana, karena dunia ini enggak bisa jadi pegangan selamanya. Itu yang bikin saya berpikir ulang dan mulai mempersiapkan diri,” katanya.
Selain nasihat tersebut, alasan utama Dimas untuk pensiun adalah kesehatannya.
Jadwal syuting yang tidak teratur dan gaya hidup yang kurang sehat membuatnya mengalami kelelahan fisik serta gangguan kecemasan.
Baru-baru ini, Dimas harus menjalani perawatan di Penang, Malaysia, untuk memulihkan kondisinya.
“Ini akumulasi dari pola hidup saya. Syuting sering sampai pagi, makan juga enggak teratur, dan tidur seadanya. Dampaknya baru terasa sekarang,” ungkap suami dari Tika Bravani ini.
Dimas menilai bahwa istirahat jangka panjang sangat penting, terutama untuk menjaga keseimbangan hidup.
Tak hanya itu, Dimas juga menyadari pentingnya memperhatikan kualitas waktu bersama keluarga. Meskipun demikian, keputusan ini tidak diambil dengan rasa takut akan kehilangan rezeki.
“Saya tidak khawatir soal rezeki. Saya percaya akan ada jalan lain. Yang penting sekarang adalah menjaga kesehatan dan menikmati hidup,” tambahnya.
Meski akan berhenti berakting, Dimas mengaku tetap bersyukur atas semua pencapaian yang telah diraih selama ini.
Dimas berharap setelah pensiun, dirinya bisa mengeksplorasi hal-hal baru yang selama ini belum sempat dilakukan.
Rencana pensiun Dimas ini menambah daftar aktor yang mulai memikirkan transisi karier ke arah yang lebih berkelanjutan.
(ikh/and)
