Eindhoven, Fireflycinema –
Ada yang menarik dari penampilan psychobilly, Prison of Blues kala tur Eropa 2024. Endy Baroque menggunakan alat tiup tradisional Serunai asal Minang kala membuka penampilan.
Endy yang merupakan personel P.O.B terbaru dan bertanggung jawab pada drum memberikan warna tersendiri kepada penonton asal mancanegara akan aksi alat tiup suling khas Padang tersebut.
Atmosfer dari lantunan serunai itu dirasakan bikin penonton bule terkesima. Karena meski Psychobilly Meeting digelar di Barcelona Spanyol juga diisi band legend dunia, tak ada musisi di atas panggung yang menggunakan alat musik tradisional seperti Prison of Blues dari Indonesia.
P.O.B satu-satunya band Asia Tenggara yang diundang satu panggung dengan band dunia psychobilly macam Frenzy dan Demented Are Go!. Meski ada The Radios dari Jepang, namun penampilan Prison of Blues memang kentara mencolok dalam segi keunikan di atas panggung.
Prison of Blues di Eropa/ Foto: Prison of Blues di Eropa / Rio
|
“Tadinya malah mau juga bawa Taganing (alat musik tabuh asal Toba), Judah prepare tapi nggak muat di bagasi. Beruntung masih bisa bawa Serunai,” jelas Endy yang juga merupakan personel Sawung Jabo di Santa Sussana, Barcelona kepada InsertLive.
Lead gitar P.O.B, Bayu Randu menjelaskan memang ada misi mengenalkan budaya Indonesia di tur Eropa 2024 ini. Apalagi meraka memang keliling Jerman setelah tampil di Spanyol awal Juli kemarin.
“Kita bawa batik dan aku sendiri pakai peleng Bali menutupi jeans pas main. Biar bule-bule tahu dan ngeh kita ini dari Indonesia,” jelas Bayu.
Prison of Blues terdiri dari Bowo (vokal/gitar), Aal (double bass) serta Bayu Randu dan Endy.
“Ini acara rutin yang kita selalu diundang, semoga terus berkarya dan kita terus bara nama Indonesia lagi,” jelas Bowo diamini Aal.
P.O.B berangkat ke Spanyol dan tur Eropa juga atas dukungan Dana Indonesiana program dari Kemendikbud.
(kmb/kmb)